Pengurusn Salimah Kabupaten Ciamis
Ketua Umum : Tini Sumartini,S.Pd
Sekretaris : Nia Rubianti,SE
Bendahara : Ani Rahdiani, S.Pd
Bidang Dakwah dan Pendidikan
Ketua : Yeni Rohliani
Staf : Hj.Neni Heryani,S.Pd
Nuseu Nursyamsiah, S.Pd
Kaderisasi
Ketua : Mufidah
Staf : Ida Rosmayanti, S.Pd
Jaringan Lembaga
Ketua : Hj.Anih Siti R
Staf : Lilis K
Ekonomi
Ketua : Tating Faridah Am.Keb
Staf : Mulyati
Hj.Dewi
Pengembangan Cabang
Ketua : Enok Kurniasih
Staf : Dodoh Mardiani SE ( wilayah 1 )
dra. Atin Supriatin, (wilayah 2)
Sriniti Herawati, M.Pd (wilayah 3)
Siti Wahyuni (wilayah 4 dan 5)
selamat datang
ahlan wa sahlan
Kamis, 06 Desember 2012
RAKERDA SALIMAH CIAMIS


Jumat, 08 Juni 2012
Jumat, 25 Mei 2012
Rapat Rutin
Rapat Rutin Pengurus Daerah Salimah Ciamis Jumat, 25 Mei 2012. yang selalu ramai dan penuh semangat, meskipun usia 30-40an tapi semangat masih 17an..Allohu Akbar.
(Pembahasan Acara Training Pengelolaan Majlis Ta'lim se Kabupaten Ciamis)
KUNJUNGAN SALIMAH KE MAJLIS TA'LIM PERUM PESONA IMBANAGARA
persaudaraan muslimah ciamis mengadakan kegiatan kunjungan ke majlis ta'lim perum pesona imbanagara raya ciamis, yang bernama majlis ta'lim almuhajirin. ibu Tini Sumartini, S.Pd selaku ketua umum salimah langsung memberikan tausyiah berjudul peran muslimah dalam kehidupan yang dimulai dengan memaparkan hadis tentang sebaik perhiasan dunia adalah wanita sholihah..meskipun dalam pengajian jumat tanggal 18 Mei 2012 ini hanya dihadiri peserta sekitar 10 orang dikarenakan bertepatan dengan liburan akhir pekan.tetapi kunjungan salimah mendapatkan respon yang positif.bahkan salah seorang peserta ibu Hj.Astri mengatakan ingin mengikuti kegiatannya salimah, dan ibu pendi pun menginginkan kunjungan salimah ke perum PIR rutin diadakan. kunjungan ini dilengkapi dengan pembagian doorprise berupa bros cantik hasil karya ibu ibu pengajian salimah dan juga penyerahan secara simbolik alquran terjemahan kepada ketua majlis ta'lim ibu hj.adang yang begitu semangat menyambut dan mengikuti acara sampai selesai.
Ibu Tini berjanji jika salimah dipercaya kembali untuk mengunjungi majlis ta'lim di perum PIR maka akan diisi dengan berbagai kegiatan seperti keterampilan, tema kesehatan dll.
semoga salimah ciamis semakin melebarkan sayapnya dalam mengembangkan majlis majlis ta'lim di seluruh kabupaten ciamis.
Selasa, 22 Mei 2012
tujuan,kedudukan dan fungsi majlis ta'lim
Tujuan majelis taklim adalah membina dan mengembangkan hubungan yang santun dan sesuai atau serasi antara manusia dengan Allah, antara manusia dengan manusia lainnya, antara manusia dengan tempat tinggal sekitarnya atau lingkungan, dalam rangka meningkatkan ketaqwaan mereka kepada Allah SWT.
Tujuan umum suatu majlis taklim adalah membina dan mengembangkan hubungan yang santun dan serasi antara manusisa dengan Allah, sesama manusia, dan lingkungannya dalam membina masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT. Sedangkan tujuan khusus dari mjlis taklim adalh memasyarakatkan ajaran islam.
Tujuan majlis taklim dilihat dari fungsinya :
1. berfungsi sebagai tempat belajar
2. berfungsi sebagai tempat kontak social
3. berfungsi sebagai mewujudkan minat social
2. berfungsi sebagai tempat kontak social
3. berfungsi sebagai mewujudkan minat social
kedudukan majlis taklim adalah sebagai tempat lembaga pendidikan non-formal, dan berfungsi sebagai :
a. membina dan mengmbangkan ajaran islam dalam rangka membentuk masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT.
b. Sebagai taman rekreasi rahaniyah, karena penyelenggaraannya yang santai.
c. Ajang berlangsungnya silaturahmi missal yang dapat menghidup-suburkan dakwah dan ukhuwah islamiyah.
d. Sebagai sarana dialog yang berkesinambungan antara para ulama dengan umat.
e. Media penyampaian gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan umat khususnya dan bangsa umumnya.
b. Sebagai taman rekreasi rahaniyah, karena penyelenggaraannya yang santai.
c. Ajang berlangsungnya silaturahmi missal yang dapat menghidup-suburkan dakwah dan ukhuwah islamiyah.
d. Sebagai sarana dialog yang berkesinambungan antara para ulama dengan umat.
e. Media penyampaian gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan umat khususnya dan bangsa umumnya.
Fungsi majelis taklim adalah :
1. meluruskan aqidah
2. memotivasi umat untuk beribadah kepada Allah SWT
3. amar ma’ruf nahi mungkar
4. menolak kebudayaan negative yang dapat merusak
1. meluruskan aqidah
2. memotivasi umat untuk beribadah kepada Allah SWT
3. amar ma’ruf nahi mungkar
4. menolak kebudayaan negative yang dapat merusak
Struktur Pengurus Daerah Salimah Ciamis
PD SALIMAH CIAMIS
Sekretaris : Nia Rubiyanti, SE
Bendahara : Ani Rahdiyani, S.Pd
Bidang Dakwah & Pendidikan : Ketua : Yeni Rohliani
Staf : Hj.Neni Heryani, S.Pd
Nuseu Nursyamsiah, S.Pd
Bidang Kaderisasi : Ketua : Mufidah
Staf : Ida Rosmayanti, S.Pd
Bidang Ekonomi&Kesejahteraan : Ketua : Tating Faridah
Staf : Hj.Dewi
Mulyati, S.Pd
Bidang Jaringan Lembaga : Ketua : Hj.Anih Siti Rohanih
Staf : Dra.Lilis Nurhaeti
Bidang Pengembangan Cabang : Ketua : Enok Kurniasih
Staf : Dodoh Mardiani, SE
Dra.Atin Supriatin
Sriniti Herawati, M.Pd
Siti Wahyuni, S.Pd
Sabtu, 19 Mei 2012
TRAINING JANAIS PD SALIMAH CIAMIS
Selasa, 14 februari 2012 pengurus daerah salimah ciamis diberikan amanah untuk mengisi acara pertemuan GOW ciamis bertempat di Gedung Puspita Ciamis Jl Jendral Sudirman. acara yang dihadiri oleh sekitar 100 orang anggota GOW ini berlangsung sangat meriah. adapun pengisi acara ini ada dari grup paduan suara salimah ciamis dari ibu-ibu majlis ta'lim ciloa.ada penampilan luar biasa tahfidz quran dari santri ponpes Nurul Amal bernama hafidzah bersama ibu hj.neni pimpinan ponpes nurul amal dengan berpuisi tentang kematian. Acara ini dibuka dengan menyanyikan lagu indonesia raya oleh paduan suara diikuti peserta pertemuan. Dalam acara pembukaan ibu Tini Sumartini, S.Pd mengenalkan salimah dan jajaran pengurusnya serta garis besar kegiatan salimah. Acara inti yaitu berupa training mengkafani jenazah yang dibawakan oleh ibu siti rahmah dan ibu siti fariroh yang keduanya berprofesi sebagai warois di RSUD ciamis. dalam training tersebut dilakukan demonstrasi bagaimana mengbungkus jenazah dari persiapan kain kafan sampai pembungkusan. training mendapatkan respoms positif dari peserta terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang dilontarkan dan semangatnya peserta dalam menjawab pertanyaan dari pembicara.
wanita dalam islam
Sungguh telah dijelaskan di dalam Al-Qur’an betapa pentingnya peran wanita, baik sebagai ibu, istri, saudara perempuan, mapun sebagai anak. Demikian pula yang berkenaan dengan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya. Adanya hal-hal tersebut juga telah dijelaskan dalam sunnah Rasul.
Peran wanita dikatakan penting karena banyak beban-beban berat yang harus dihadapinya, bahkan beban-beban yang semestinya dipikul oleh pria. Oleh karena itu, menjadi kewajiban bagi kita untuk berterima kasih kepada ibu, berbakti kepadanya, dan santun dalam bersikap kepadanya. Kedudukan ibu terhadap anak-anaknya lebih didahulukan daripada kedudukan ayah. Ini disebutkan dalam firman Allah,
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu. Hanya kepada-Ku lah kamu akan kembali.” (QS. Luqman: 14)
Begitu pula dalam firman-Nya, “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada ibu bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandung dan menyapihnya adalah tiga puluh bulan.” (QS. Al-Ahqaf: 15)
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa pernah ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah dan berkata, “Wahai Rasulullah, siapa orang yang paling berhak bagi aku untuk berlaku bajik kepadanya?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian setelah dia siapa?” Nabi menjawab, “Ayahmu.” (HR. Bukhari, Kitab al-Adab no. 5971 juga Muslim, Kitab al-Birr wa ash-Shilah no. 2548)
Dari hadits di atas, hendaknya besarnya bakti kita kepada ibu tiga kali lipat bakti kita kepada ayah. Kemudian, kedudukan isteri dan pengaruhnya terhadap ketenangan jiwa seseorang (suami) telah dijelaskan dalam Al-Qur’an.
Allah berfirman,
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan menjadikan rasa kasih dan sayang di antara kalian.” (QS. Ar-Rum: 21)
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan menjadikan rasa kasih dan sayang di antara kalian.” (QS. Ar-Rum: 21)
Al-Hafizh Ibnu Katsir -semoga Alah merahmatinya- menjelaskan pengertian firman Allah:“mawaddah wa rahmah” bahwa mawaddah adalah rasa cinta, dan rahmah adalah rasa kasih sayang.
Seorang pria menjadikan seorang wanita sebagai istrinya bisa karena cintanya kepada wanita tersebut atau karena kasih sayangnya kepada wanita itu, yang selanjutnya dari cinta dan kasih sayang tersebut keduanya mendapatkan anak.
Sungguh, kita bisa melihat teladan yang baik dalam masalah ini dari Khadijah, isteri Rasulullah, yang telah memberikan andil besar dalam menenangkan rasa takut Rasulullah ketika beliau didatangi malaikat Jibril membawa wahyu yang pertama kalinya di goa Hira’. Nabi pulang ke rumah dengan gemetar dan hampir pingsan, lalu berkata kepada Khadijah, “Selimuti aku, selimuti aku! Sungguh aku khawatir dengan diriku.” Demi melihat Nabi yang demikian itu, Khadijah berkata kepada beliau, “Tenanglah. Sungguh, demi Allah, sekali-kali Dia tidak akan menghinakan dirimu. Engkau adalah orang yang senantiasa menyambung tali silaturahim, senantiasa berkata jujur, tahan dengan penderitaan, mengerjakan apa yang belum pernah dilakukan orang lain, menolong yang lemah dan membela kebenaran.” (HR. Bukhari, Kitab Bad’ al-Wahyi no. 3, dan Muslim, Kitab al-Imanno. 160)
Kita juga tentu tidak lupa dengan peran ‘Aisyah. Banyak para sahabat, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, menerima hadits darinya berkenaan dengan hukum-hukum agama.
Kita juga tentu mengetahui sebuah kisah yang terjadi belum lama ini berkenaan dengan istri Imam Muhammad bin Su’ud, raja pertama kerajaan Arab Saudi. Kita mengetahui bahwa isteri beliau menasehati suaminya yang seorang raja itu untuk menerima dakwah Imam al-Mujaddid Muhammad bin Abdul Wahhab. Sungguh, nasehat isteri sang raja itu benar-benar membawa pengaruh besar hingga membuahkan kesepakatan antara Imam al-Mujaddid Muhammad bin Abdul Wahhab dengan Imam Muhammad bin Su’ud untuk menggerakkan dakwah. Dan -alhamdulillah— kita bisa merasakan hasil dari nasehat istri raja itu hingga hari ini, hal mana aqidah merasuk dalam diri anak-anak negeri ini. Dan tidak bisa dipungkiri pula bahwa ibuku sendiri memiliki peran dan andil yang besar dalam memberikan dorongan dan bantuan terhadap keberhasilan pendidikanku. Semoga Allah melipat gandakan pahala untuknya dan semoga Allah membalas kebaikannya kepadaku tersebut dengan balasan yang terbaik.
Tidak diragukan bahwa rumah yang penuh dengan rasa cinta, kasih dan sayang, serta pendidikan yang islami akan berpengaruh terhadap kehidupan seseorang. Dengan izin Allah seseorang yang hidup dalam lingkungan rumah seperti itu akan senantiasa mendapatkan taufik dari Allah dalam setiap urusannya, sukses dalam pekerjaan yang ditempuhnya, baik dalam menuntut ilmu, perdagangan, pertanian atau pekerjaan-pekerjaan lain.
Langganan:
Postingan (Atom)